Translate

BISNIS ONLINE

Rabu, 26 Februari 2014

Redefinisi Kecerdasan: First Humanity


Redefinisi Kecerdasan: First Humanity - Setiap kali kita diminta menilai siapa yang lebih cerdas: Bill Gates, J.K. Rowling, Oprah Winfrey, atau Munir, SH (alm.)? Atau siapa yang paling cerdas dari tokoh-tokoh dan ilmuan-ilmuan terkenal? Maka, sudah dipastikan banyak yang kebingungan untuk menjawabnya. Kecerdasan manusia dan kebutuhan untuk mengukurnya dengan berbagai instrumen dan indikator tiba-tiba menjadi hal yang penting, terutama ketika kecerdasan dihubungkan dengan syarat-syarat untuk mencapai kesuksesan hidup.

Redefinisi Kecerdasan

Mengapa harus dimulai dengan makna kecerdasan? Pemahaman makna kecerdasan merupakan awal dari aplikasi banyak hal yang terkait dalam diri manusia, terutama dalam dunia pendidikan. Kesepakatan atas paradigma dan makna tentang kecerdasan selanjutnya dapat menjadi awal penyusunan dan aplikasi sebuah sistem pendidikan.

Redefinisi Kecerdasan: First Humanity

Pembicaraan mengenai makna kecerdasan sangatlah luas. Teori-teori kecerdasan terus berkembang, mulai dari Plato, Aristoteles, Darwin, Alfred Binet, Stanberg, Piaget, dan sampai Howard Gardner. Perkembangan yang pesat ini mengerucut pada pola yang sama, yaitu bahwa makna kecerdasan banyak ditentukan oleh faktor situasi dan kondisi (konteks) yang terjadi pada saat teori tersebut muncul. Pada akhirnya, makna kecerdasan sangatlah bergantung pada banyaknya kepentingan eksternal dari hakikat kecerdasan itu sendiri. Kepentingan eksternal tersebut meliputi kepentingan politis, eugenic (keturunan), keunggulan ras, dan banyak lagi.

Teori kecerdasan mengalami puncak perubahan paradigma pada 1983 saat Howard Gardner, pemimpin Project Zero Harvard University mengumumkan perubahan makna kecerdasan dari pemahaman sebelumnya. Dan munculah Teori Multiple Intelegences yang belakangan ini diikuti oleh Psikolog dunia yang berpikiran maju, mulai menyita perhatian masyarakat. Betapa tidak, multiple intelegences yang awalnya adalah wilayah Psikologi ternyata berkembang sampai ke wilayah edukasi (pendidikan). Bahkan telah merambah dunia profesional di perusahaan-perusahaan besar.

Mengapa demikian besar dan sangat berpengaruh dalam menyita perhatian dunia? Setidaknya ada tiga paradigma mendasar yang diubah Gardner yang akan dipaparkan pada kesempatan selanjutnya tentang apa tiga paradigma mendasar tersebut.

Ref.
Munif Chatib. 2012. Sekolahnya Manusia. Bandung: Kaifa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar