Biografi Teuku Nyak Arif (1899-1946) - Lahir di Ulee-lee Banda Aceh pada 17 Juli 1899. Wafat di Takengon pada tanggal 4 Mei 1946. Beliau merupakan lulusan Pendidikan OSVIA (Sekolah Pamong Praja) tahun 1915. Setelah tamat sekolah, beliau kembali ke Banda Aceh. Tahun 1919 beliau diangkat menjadi ketua Nationale Indische Partij cabang Banda Aceh. Selain menjadi ketua NIP, Teuku Nyak Arif juga pernah menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) selama satu periode. Selama beliau menjabat sebagai anggota Volksraad, beliau kerap mengkritik pemerintah Hindia Belanda yang banyak merugikan rakyat.
Ketika zaman Jepang, beliau juga ditunjuk menjadi anggota Aceh Syu Sangikai (Dewan Rakyat Aceh) dan Sumatera Cuo Sangi In (Dewan Rakyat Sumatera). Meskipun dua lembaga tersebut merupakan bentukan Jepang, beliau sering melakukan gerakan bawah tanah untuk menentang Jepang. Setelah kemerdekaan Republik, Teuku Nyak Arif diangkat menjadi Residen Aceh. Tidak lama setelah hal itu terjadi perang antara Pejuang Aceh dengan tentara Jepang yang dikenal dengan sebuatan Krueng Panjo/Bireun. Perang tersebut meletus setelah Teuku Nyak Arif mencoba melucuti senjata tentara Jepang yang masih tersisa di Aceh.
Selain dipusingkan dengan perang melawan tentara Jepang, beliau juga menghadapi masalah pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok agama di Aceh. Sebagai residen, beliau rela menyerahkan diri kepada laskar Mujahidin dan tentara perlawanan rakyat agar tidak terjadi pertumpahan darah. Setelah itu, beliau dibawa ke Takengon dan di tempat itulah penyakit gulanya kambuh. Penyakit tersebut membuat kesehatannya semakin memburuk dan akhirnya meninggal. Beliau dianugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 071/TK/1974.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar