Translate

BISNIS ONLINE

Minggu, 23 Februari 2014

Redefinisi Makna Pendidikan


Redefinisi Makna Pendidikan - Pendidikan memang tidak henti-hentinya untuk terus dikembangkan dan sangat hangat untuk dibicarakan. Tentunya ketika kita akan mengembangkan dan membicarakan pendidikan setidaknya kita harus mengerti apa itu pendidikan? Dalam kesempatan ini masih dalam konteks Pendidikan Ala Ki Hajar Dewantara yang telah diuraikan pada postingan terdahulu, dan sekarang akan sedikit mengulas tentang Redefinisi Makna Pendidikan.

Redefinisi Makna Pendidikan


Kalau selama ini pendidikan hanya dimengerti sebatas pembentukan intelektual, transfer knowledgei, sementara pembentukan budi pekerti hanya sebatas kata-kata belaka. Maka perlulah kita kembali melihat tujuan pendidikan yang sebenarnya.

Menurut Ki Hajar Dewantara tujuan pendidikan adalah "penguasaan diri" sebab disinilah pendidikan disebut sebagai agen memanusiakan manusia atau menjadikan manusia (baca: peserta didik) kian beradab dan memiliki budi pekerti (humanisasi). Penguasaan diri merupakan langkah yang harus dituju untuk tercapainya pendidikan yang memang memanusiakan manusia. Ketika setiap peserta didik mampu menguasai dirinya maka otomatis mereka akan mampu juga menentukan sikapnya. Sehingga pada akhirnya akan tumbuh sikap yang mandiri dan dewasa (educate person).

Selain itu pendidikan juga merupkan sarana untuk meng-upgrade diri. Karena tanpa pendidikan, kita akan terperangkap hidup pada masa lalu. Itu sebabnya pakar kepemimpinan Manfred Kets De Vries mencatat, bahwa salah satu penghalang bagi manusia untuk memperbaharui diri adalah karena selalu menjustifikasi produksi masa lalu [1]. Jika hingga saat ini pendidikan hanya dimengerti sebagai pengajaran sebagaimana yang telah terjadi selama ini, maka kita juga tidak akan pernah berubah.

Dari dua pandangan di atas yaitu pendidikan adalah proses penguasaan diri dan proses pembaharuan diri. Maka dapat ditarik benang merah bahwa pendidikan adalah sarana manusia untuk berkreativitas. Artinya melalui pendidikan manusia dapat mengaktualisasikan kreativitasnya tanpa terhalang oleh sistem-sistem yang kaku dan stagnan. Pendidikan menjadi tempat manusia mengungkapkan dirinya secara lahir dan batin. Proses pendidikan ini akan memperbaharui diri manusia untuk mencapai nilai-nilai luhur (baca: fitrah) yang ada dalam dirinya serta menjunjung tinggi nilai-nilai luhur pendidikan dan peradaban dunia.

Terakhir, bahwa pengajaran dan pendidikan adalah dua hal yang saling melengkapi (relationship). pengajaran membentuk peserta didik dapat berpikir secara intelektual dan empiris. Sementara pendidikan adalah mendidik peserta didik untuk menjadi manusia yang mampu mandiri dan dewasa baik itu secara intelektual maupun secara moral. Relationship dua hal ini tidak dapat diabaikan salah satunya. Tetapi pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang membentuk manusia yang mampu membimbing dirinya dan mengambil sikap yang otonom (mandiri).

Pendidikan bersifat memanusiawikan manusia. Dimana manusia mampu mengaplikasikan seluruh talenta yang ada dalam dirinya, baik itu pikiran maupun hatinya. Yang sifatnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar